Kamis, 21 Juli 2016

Jalan Jalan Hemat ke Bangka Belitung

Akhirnya perjalanan hemat  kami  ke Bangka dan Belitung tanggal 25 - 30 Mei kemarin berjalan dengan sukses dan menyenangkan.  Ada beberapa spot wisata yang tidak kesampaian tapi juga ada beberapa yang tidak ada di ittenary malah ketemu. Ok. Ini ceriteranya tentang perjalanan kami ke Bangka Belitung ehh Belitung dulu deh baru Bangka. Saya urutkan dari hari pertama kami tiba di Belitung sampai hari terakhir kami di Bangka.

Hari 1. Jakarta - Tanjung Pandan - Belitung Timur
Kami menggunakan maskapai Sriwijaya dengan jadwal penerbangan paling pagi dan tiba dibandara sekitar jam 07.00,   langsung bertemu dengan pemilik mobil yang kami sewa untuk 3 hari.  Di internet banyak yang menyewakan mobil dan harganya rata rata sama. Kami menyewa  mobil Rp. 250.000/ hari  ( 24 jam ) exclude bensin, nyetir sendiri. Buat kami bawa mobil sendiri lebih nyaman karena kami bisa bebas pergi kemana saja dan tidak terpaku pada jadwal. Triknya adalah sebelum berangkat cari dulu info sebanyak banyaknya tempat mana saja yang ingin dikunjungi berikut route perjalanannya agar tidak bolak balik.

Bandara H.AS.Hanandjoeddin tidak terlalu besar bahkan saat pesawat kami baru mendarat yang ada cuma pesawat kami saja , ga ada yang lain. Bandara ini dikelilingi oleh bukit yang cantik.



 Hari pertama langsung  cari sarapan di Mie Atep.



Kenyang sarapan kami langsung menuju Belitung Timur, yang jauh jauh dulu baru nanti yang dekat dekat. Tempat pertama adalah Museum Kata.



 Museum Kata of Andrea Hirata is the first literary museum in Belitung. Quotations of literaly works of art and also inspiring photos in Laskar Pelangi and Sang Pemimpi movies are performed here. This museum has an educational purpose by giving a comprehensive understanding on literature and culture.
Sayang pas kami kesana museumnya tutup karena sedang direnovasi.

Perjalanan dilanjutkan ke Replika SD Muhammadiah/ SD Laskar Pelangi.
In Linggang village, East Belitung there is the replica of SD Muhammadiyah Gantung in the Laskar Pelangi movie.
The kampong of Andrea Hirata - The author of the The Rainbow Troops Quartet, and of Ibu Muslimah - the main character of Andrea's novel, is a literature village and has a house of poetry that everybody may utilize.





Bangunan ini terletak di atas bukit pasir dekat sebuah danau.  Bangunannya sangat sederhana dengan beberapa meja dan bangku sebagai peralatan mengajar. Disini dikenakan tiket masuk seharga Rp. 3.000/ orang.

Pantai Nyiur Melambai



Di Pantai Nyiur Melambai kami menemukan peta tujuan wisata Belitung Timur. Dari peta tersebutlah kami merancang seluruh perjalanan kami di Belitung Timur.
Dari Pantai Nyiur melambai kami melanjutkan perjalanan menuju Pantai Burong mandi. Nah sebelum sampai di Pantai Burong Mandi kita akan melewati Vihara Dewi kwan Im.





Pantai Burong Mandi



  Pantai Serdang




Niatnya sih ingin ke Pantai Punai tapi cari cari di Google koq ga nemu yah. Akhirnya ya sudah kami lanjutkan perjalanan menuju Pantai Tanjung Tinggi.
 Nah di tengah perjalanan menuju Pantai Tanjung Tinggi ini  tak diduga ehh ketemu sama danau. Danaunya cantik dengan airnya yang berwarna biru. Ternyata itu yang disebut Danau Kaolin. Oallaaaaa......

Danau Kaolin





Pantai Tanjung Tinggi
Terletak 31 km dari kota tanjung Pandan atau 45 menit perjalanan dengan mobil. Di pantai ini banyak sekali batu batuan granit berukuran raksasa berhamparan di sekitar pantai.







 

Pantai ini menjadi terkenal berkat diselenggarakannya shooting film Laskar Pelangi di tempat ini. Airnya jernih sekali. Heran juga koq batu batu besar itu  bisa berada di situ ya? Terbawa anginkah ?

Hari ke 2 : Hopping Island

Kami menyewa boat untuk hopping island seharga Rp. 450.000.  Sehari sebelum hopping island kami mengunjungi Pantai Kelayang dan disana seorang ibu pemilik warung menawari perahu seharga Rp. 400.000. Terlanjur sudah janji sama pemilik rental mobil kami merasa tidak enak hati untuk membatalkan sewa perahu, ya sudah deh. Harga itu belum termasuk sewa peralatan snorkeling sebesar Rp. 40.000 dan sebungkus biskuit seharga Rp. 10.000.  Katanya sih buat makanan ikan supaya ikan ikan pada ngumpul.  Perahu yang kami sewa bisa memuat 20 orang tapi kami cuma berdua, harganya sama.

Pantai  Tanjung Kelayang
Terletak 27 km dari pusat kota Tanjung Pandan. Pantai ini adalah lokasi utama dilaksanakannya Sail Belitong. Laut yang tenang dan formasi batu batuan granit berbentuk garuda di depannya merupakan ciri khas dari pantai ini
Kapal untuk hopping island dapat disewa di area pantai ini.







Batu Berahu




Pulau Pasir




Kirain Pulau Pasir tuh besar ternyata kecil saja dan menurut abang perahunya "pulau" ini akan menghilang saat air laut pasang.Di pulau ini banyak terdapat  hewan bintang laut.
 
Pulau Lengkuas
Dapat ditempuh dengan 30 menit perjalanan by speedboat dari Pantai Tanjung Kelayang atau dari Tanjung Binga. Di Pulau ini terdapat sebuah mercusuar setinggi 16 lantai yang dibangun pada tahun 1882.





Kita bisa naik ke mercu suarnya, bayar Rp. 5.000. Tapi bayangin naik anak tangga segitu banyaknya kami mengurungkan niat. Duhh ga dulu deh walaupun katanya pemandangan dari puncak mercu suar itu bagus sekali.

Pulau Burung


Setelah 4 obyek hopping island selesai kami kunjungi maka berakhir sudah wisata pulaunya.
Sebelum kembali ke dermaga Pantai Kelayang kami mampir sejenak di Pulau Kepayang untuk mandi dan ganti baju. Dikenakan Rp. 15.000 untuk mandi dan bersih bersih,  dapat kopi gratis. Di Pulau Kepayang ini ada rumah makan , sayang harganya mahal. Iyalah gimana ga mahal, pulau ini  berada di tengah laut jauh kemana mana.
Setelah dari Pulau Kepayang kami langsung menuju pantai Tanjung Kelayang dan kembali ke hotel.

Hari ke 3

Pantai Penyabong
Cari cari di google maps koq ga nemu yah Pantai Penyabong. Tadinya sudah mau di skip aja tapi karena banyak yang bilang bagus akhirnya kami coba lagi dengan bertanya sama receptionist hotel. Dapat info arahnya ke Membalong. Jadilah kami kesana dan ternyata memang benar Pantai Penyabong cantik dengan batu batunya yang berserakan.










Pantai Teluk Gembira



Pantai Awan Mendung
Tidak ada petunjuk jalan menuju pantai ini. Kamipun hanya bertanya tanya saja sepanjang jalan dan akhirnya ada seorang pengendara motor yang memandu kami ke persimpangan jalan menuju pantai ini. Jalannya masih tanah belum di aspal. Pantai ini benar benar masih asri banget karena lokasinya saja masih harus melewati hutan. Untuk pantainya sendiri saya pikir ga terlalu istimewa, bisa di skip kalau tidak  memiliki  banyak waktu.





 Batu Baginde






Kami hanya lewat saja di Batu Baginde karena tidak berhasil menemukan jalan masuknya. Dari keterangan penduduk setempat ada jalan kecil menuju Batu tersebut tapi yang kami lihat hanya jalan setapak  dan sepi dimana mobil tidak bisa lewat. dan kami juga tidak tahu berapa jauh jarak antara jalan tersebut dengan Batu Baginde, jadi kami men skip area tersebut dan hanya foto foto dari kejauhan. Sebenarnya kami hanya khawatir meninggalkan mobil sewaan itu di pinggir jalan sementara kami masuk ke jalan kecil tersebut, takut mobilnya di curi orang hahaha....

Rumah Adat Belitung










Pantai Tanjung Pendam
Menjelang sore kami melanjutkan perjalanan menuju Pantai Tanjung Pendam. Dari informasi yang kami dapatkan Pantai ini bagus sekali pemandangan sunsetnya. Dan ternyata memang benar adanya.







 Nah kalau yang ini sunrise nya Pantai Tanjung Pendam. Walaupun mata masih mengantuk pagi pagi dibelain demi kepengen dapetin  moment sunrisenya.


Hari ke 4
Kami ga kemana mana karena memang semua obyek wisata telah kami datangi. Kami cuma jalan jalan sekitar hotel sambil wisata kuliner.
Setelah makan siang kami menuju bandara untuk terbang ke Bangka.

Hari pertama di Bangka

Pantai Pasir Padi
Karena salah jalan kami kemalaman sampai di Pantai Pasir Padi. Padahal penasaran sih pengen liat apakah benar pasirnya seperti padi? Tapi diperhatiin koq ya ga juga tuh? Sunsetnya juga ga dapet. Akhirnya kami  memutuskan untuk pulang saja ke hotel.
Ada cerita lucu saat kami menuju hotel. Kami kan dipandu sama Google maps. Nah ada satu jalan dimana kami diminta untuk belok ke kanan tapi ternyata saat kami perhatikan... hahhhh....  kuburan !!
 Kalau saat itu siang hari sih mungkin ga serem serem amat, ini sudah malam sekitar jam 8 an. Gelap.
Kami ga jadi belok dan mobil kami arahkan lurus terus. Dan kembali mbah Google  meminta kami untuk belok ke kanan. Dan memang karena itu area pemakaman yaa lagi lagi kami harus masuk area itu. Untung saja ada seorang perempuan naik motor yang juga belok ke arah kuburan itu sehingga kami mengikuti dia. Lumayan ada temennya.  Hadeeuhhhh.... dan diujung jalan itu  ternyata memang ada jalan besar menujun hotel yang kami pesan. Alamakkkkk.......
Sampai di hotel kami langsung ngakak ingat pengalaman tadi... hahahaha.....

Hari ke 2

Pagi pagi setelah sarapan kami menuju  Pantai Tanjung Pesona tapi karena salah jalan ketemunya malah Pantai Teluk Uber. Maka jadilah kami kesana. Ternyata pantainya cantik. Ga nyesel deh  walaupun salah jalan.





Pantai Tanjung Pesona





Because of its beautiful scenery this cape is named Tanjung Pesona. Located in Sungai Liat , 7 km from the downtown, open sea panorama and natural formation of granite rocks form a fascinating lanscape. It is close to Pantai Uber  and Tikus Beach.
Pantai ini sudah dikelola dengan baik dengan dibangunnya sebuah resort dan hotel bintang 3 dengan berbagai fasilitas yang menunjang kenyamanan para pengunjung.
 
Pantai Batu Berdaun



Pura Tri Agung dan Pantai Tikus














Kalau yang di bawah ini namanya Pantai Tikus Mas. Jalan menuju pantai masih tanah merah dan sedang dalam tahap pengerjaan. Di area pantainya ada patung tikus berdiri di atas tumpukan mas. Mungkin itu maksudnya dinamakan Pantai Tikus Mas. Hehehe....










Pantai Tongaci





Penangkaran penyu


Pantai Parai Tenggiri
Awalnya kami sempat bingung dimana pintu masuk ke pantai ini. Karena yang kami lihat hanyalah sebuah resort. Ternyata pintu masuknya yaa melalui resort ini.














Pantai Parai Tenggiri merupakan kawasan wisata bahari yang dilengkapi oleh banyak fasilitas permainan seperti banana boat, scuba diving untuk melihat keindahan bawah laut, olahraga paralayang, permainan jet ski serta rock island untuk barbeque , berjemur dan bersantai.

Pantai Matras
Pantai ini terletak 20 km atau 15 menit berkendara dari Sungailiat, Kabupaten Bangka, memiliki hamparan pasir putih dan pemandangan alam yang elok. Pantai ini  banyak dikunjungi oleh wisatawan  terutama pada hari hari  libur.






Pantai Penyusuk
Penyusuk Beach is in Bukit Ketok village, Belinyu,  ( 77 km to the north of Sungailiat ) Not far from the the beach there are Putri island and Lampu Island.











Hari ke 3 merupakan hari terakhir kami di Bangka. Kami menyempatkan diri untuk mengunjungi hutan Palawan demi melihat sarang lebah disana yang katanya menghasilkan madu pahit ciri khas daerah Palawan. Sayangnya pas sampai disana hujan turun dengan deras sehingga kami tidak bisa mengekplore kawasan hutan lindung tersebut. Cukup gambar depannya saja ya....



Di wilayah kecamatan Namang tepatnya di Desa Namang terdapat Hutan Lindung kalong seluas 152.4 Ha yang berfungsi sebagai kawasan wisata hutan. Hutan tersebut memiliki beragam species pohon seperti Gelam, leting, Pelawan dan Rempodong, yang menjadi sumber nectar bagi lebah. Madu Pelawan sangat terkenal dengan rasanya yang pahit dan berkhasiat untuk kesehatan.

Selesai mengunjungi hutan Palawan kami menuju jalan Jenderal Sudirman untuk membeli oleh oleh dan mencicipi kopi dan otak otak khas Bangka.
Habis makan otak otak kami menuju Bandara dan pulang. Bye bye Bangka..... See you again someday and thank you so much God for the time and all the happiness we got in Bangka and Belitung.









 




















Tidak ada komentar:

Posting Komentar