Kamis, 12 Mei 2016

Pahawang ooh Pahawang



 Liburan long weekend kami kemarin tanggal 5 - 8 Mei benar benar luar biasa. Liburan yang seharusnya bisa melihat keindahan alam bawah laut Pulau Pahawang yang terkenal itu apa daya menjadi kacau. Banyak hal berjalan tidak sesuai dengan ittenary yang kami buat sebelumnya namun syukurlah masih bisa berkunjung ke Lampung Selatan pulang pergi dengan selamat dan sempat lihat konservasi gajah di Taman Nasional Way Kambas.
Rencana awal travelling kami ke Lampung  selama 3 hari 2 malam adalah mengunjungi Pulau Pahawang, Teluk Kiluan dan Taman Nasional Way Kambas. Yang paling semangat untuk ke Pulau Pahawang sih saya sendiri  hehehe... karena terbayang akan bersnorkeling ria untuk petama kalinya.  ( iiihh noraknya.... )
Dengan segala perbekalan dan amunisi yang super duper lengkap ( takut kelaparan di jalan, maklum emak2 ) kami berangkat subuh sekitar jam 5 lewat jalan tol ke Merak dan sampai di Pelabuhan Merak jam 11 siang. Langsung ke dermaga kapal untuk menyeberang ke Pelabuhan Bakauheni. Tiket kapal sebesar Rp. 347.000 dihitung per kendaraan bukan per penumpang. Penyeberangan ke Pelabuhan Bakauheni sekitar  2 jam.  


Duduk disini gratis, kalo tikar dan bantal sewa Rp. 15.000


Sampai di pelabuhan Bakauheni langsung tancap gas ke arah Bandar Lampung. Nah mulailah petualangan kami.
Karena memang sudah waktunya makan siang kami bermaksud mencari tempat makan di jalan menuju Bandar Lampung. Kebanyakan adanya rumah makan padang yang mana saya kurang begitu suka. Cari cari eeh nemu rumah makan sunda, kuring kuringan gitu.  Ya sudah makan disini saja. Untuk menghemat waktu  supaya cepat kami pesan 4 paket ayam goreng, nasi dan es teh. Sederhana kan ? Tapi  ya itu nunggunya boooooo... 1 1/2 jam cuma buat menu sesederhana itu. Sayang kami ga potret, isinya betul betul cuma nasi, paha ayam goreng sepotong dan sedikit sambal belacan, cuma itu. Beda gambar beda penampakan. Digambar ada lalapan, kenyataannya secuil daunpun tak ada hehehe... Pengunjung rumah makan saat itu ga terlalu ramai sih cuma ada beberapa meja yang terisi. Entah kenapa mereka bisa lama begitu dalam melayani pelanggan. Setengah  mangkel dan bercanda kami bilang kalau rumah makan itu ganti nama saja jadi rumah makan Sabar Menanti, hahahaha.
Setelah makan kami memutuskan untuk melihat lihat ke Taman Nasional Way Kambas yang jaraknya cukup jauh sekitar 2 jam perjalanan. Hayolah, toh rencana ke Pulau Pahawangpun baru besok hari. 
Perjalanan menuju TN Way Kambas cukup lancar, jalanan yang awalnya agak rusak hanya berlangsung beberapa km saja setelah itu lancar jaya. Disana banyak tempat persembahyangan umat Hindu ( pura ).
Kami ke TN Way Kambas hanya berpatokan pada GPS saja dan setelah sampai disana  kami tiba bukan pada pintu gerbang utamanya. Rupanya TN Way Kambas ini memiliki ga cuma satu pintu masuk. Kami bertemu dengan salah seorang penjaga Taman National yang mana katanya  kami salah masuk dan TN Way Kambas sudah tutup sejak jam 4 sore tadi.  Sedangkan kami baru tiba jam 16.45. Ya iyalah wong nunggu di rumah makan aja 11/2 jam belum lagi makannya. Tapi untungnya pak penjaga baik hati. Kami diperbolehkan masuk dengan membayar sukarela saja karena memang saat itu pertunjukan gajah juga sudah selesai. Adanya cuma atraksi mandiin gajah dan foto foto saja. Ya oke lah daripada tidak sama sekali.
Nah ini oleh olehnya dari TN Way Kambas.
 
Ini pintu masuk yang benar








Kalau di Thailand pengunjung bisa ikut memandikan gajah  lho dan itu bayar. Coba kalau di sini juga bisa dibuat paket seperti itu  ya tapi tolong diperbaiki dulu  tempat mandi gajahnya ya Pak, biar agak bersih gitu. Kalau di Thailand gajahnya mandi di sungai bukan di danau kecil gitu, jadi airnya mengalir sehingga kotoran gajah ga mengganggu pemandangan.
Lihat gajah gajah di beri instruksi suruh mandi, suruh duduk atau berjalan koq bisa ngerti yah tuh gajah?  
Setelah puas foto foto kami kembali ke Bandar Lampung dan makan malam dulu di hotel Grand Anugerah.
Hotel Grand Anugerah full booked malam itu, makanannya cukup enak dan harganya juga terjangkau.
Setelah makan malam kami langsung menuju penginapan. Kami menginap di POP Hotel jalan WR. Monginsidi No.56, Durian Payung, Tj. Karang Pusat, Kota Bandar Lampung.
Hotelnya lumayan bagus dan bersih. Cuma kamar mandinya portable dan sempit karena memang hotel ini didesign secara minimalis. Kami memesan kamar double untuk 2 orang tapi bisa untuk 4 orang dan mereka ga keberatan karena saat kami meminta tambahan extra bed kamarnya tidak memungkinkan. Untunglah adalah sofa. dapat sarapan gratis pula, free buat 4 orang hehehe...
Keesokan harinya kami bangun, sarapan dan siap siap di jemput tour ke P. Pahawang. Dari yang katanya akan dijemput jam 7 mulur sampai jam 8. 
Kami mengikuti mobil dari tour leader yang kami ikuti untuk paket snorkeling ke Pulau Pahawang ini menuju Ketapang. Sampai di Ketapang nah ini lagi ujian kesabaran yang ke 2 setelah kejadian makan di rumah makan kuring kemarin itu, kami masih harus menunggu rombongan dari Palembang yang kata mereka keretanya datang terlambat. Satu jam kami menunggu, 2 jam..., 3 jam.... 4 jam....hoalaaaaa maaaakkk....
Walaupun kesal  menunggu masih sempat moto pelabuhan ketapang. Cantik juga kalo di foto.
 
Perahu ke P.Pahawang yang sebelah kanan
Jam 12 mereka 10 orang itu baru nongol dan kami baru benar benar berangkat menuju Pulau Pahawang sekitar 12.15. Puanaasnyaaa rek... untung  perahunya ditutupi terpal dan masih ada angin semilir semilir. Perjalanan menuju Pulau Pahawang kurang lebih 45 menit.

Sampai di Pulau Pahawang kirain bisa langsung snorkeling ternyata engga juga. Kami menunggu entah apa yang ditunggu. Saat kami tanyakan katanya kita akan makan siang dahulu. Ok.
Makan siang beres nunggu lagi... jam 2.... jam 3....wooiiii kapan snorkelingnya ???
Tour leadernya bilang kami kehabisan peralatan snorkeling jadi harus menunggu sampai orang orang selesai snorkeling. Whaaaaaattt?? ohh maigad......
Jam 3 sore sang tour leader cuma berhasil mendapatkan 5 alat snorkeling saja sedangkan pesertanya 14 orang ditambah sang tour leader dan satu rekannya. Gimana cara baginya tuh ?
Akhirnya saya memutuskan yang snorkeling hanya 2 anak kami saja sedangkan kami berdua cukup melongo aja deh liatin mereka snorkeling.
Jam 3.30 perahu baru mulai beranjak ke salah satu spot snorkeling. Saya sudah ga lagi memperhatikan nama spot spot tersebut karena  ya mangkel juga sih dan sepanjang perjalanan itu saya mengantuk digoyang goyang ombak gitu. Tapi ya biarpun ngantuk gimana juga tidurnya wong bangkunya saja tidak ada sandarannya. Salah satu alat snorkeling yang dipakai anak saya juga tidak berfungsi dengan baik  ( bocor ) karena air laut masuk ke pipa untuk bernapas, jadi akhirnya dia ga pakai alat itu. yahhh... jadi gimana liat alam bawah lautnya dong ?
Jam 18.00 karena hari sudah mulai gelap diputuskan untuk kembali ke Ketapang. Nah nih ujian ke 3, menjelang 15 menit sebelum sampai di pantai  tanpa aba aba tiba tiba angin bertiup kencang dan berrrrr.....turun hujan lebatttt... ooiiii... dinginnyaa .....
Belum lagi motor perahu mati...ohh...ohh.... Untung ( lagi ) ga begitu jauh dari tepi pantai .  Ga kebayang deh kalau harus terombang ambing di tengah laut dengan motor perahu yang mati dalam keadaan hujan lebat begitu. hiiiiii.... amit amit .... Sambil berbasah kuyup dengan galah panjang si mas tukang perahu berusaha merapatkan perahunya ke pinggir pantai. Sampai di pantai kami semua langsung berhamburan mencari tempat berteduh. Mana mobil kami diparkir agak jauh lageeee... haiyyaaaa....
Jadilah kami basah kuyup diguyur hujan wakakakak..... Karena gak enak hati akhirnya tour leadernya mengembalikan uang kami sebesar Rp. 50.000/orang dari Rp. 185.000/ orang yang kami bayar. Duh mas bukan masalah uang pengembalian tapi masalah waktu dan kesempatan berlibur yang entah kapan kami bisa berlibur lagi ke Pulau Pahawang. Seharusnya kalau memang sudah dapat peserta tour perlengkapan snorkeling sudah disiapkan dari awal  mas jadi ga kehabisan begitu :-(
Untung di mobil kami bawa baju ganti jadi ganti bajulah kami semua di mobil. ( Eiittt... jangan ada yang ngintip yaaa.... )
Ohh ya waktu turun dari perahu di P. Pahawang tas kami yang berisi baju ganti sempat jatuh ke air pula, nyemplung deh. Sebagian basah tapi mo gimana lagi namanya juga ga sengaja terjatuh.
Setelah ganti pakaian kami langsung menuju Bandar Lampung kembali ke POP Hotel. Di tengah perjalanan salah seorang kerabat suami menelpon dan menawarkan agar kami singgah di hotel mereka. Mereka mengundang kami untuk makan malam bahkan menginap di hotel mereka. Sayangnya kami terpaksa harus menolak tawaran menginap tersebut karena anak anak kami akan pulang ke kos nya masing masing hari Minggu. Kami khawatir kalau pulang hari Minggu terjadi kemacetan di jalan. Jadi kami hanya menerima tawaran mereka untuk  singgah makan malam saja. Tuh kan untung lagi. Dengan rambut basah habis kehujanan bayangkan kami makan malam di hotel yang saat itu sedang ramai ramainya dan cuma kami yang basah kuyup... 

Keesokan harinya kami check out hotel dan sebelum menyeberang ke Pelabuhan Merak atas rekomendasi salah seorang teman kami mampir ke tempat oleh oleh Yen Yen dan mengunjungi ikon nya kota Lampung, Menara Sieger sebentar.
Ini tempat oleh oleh Yen Yen.


Toko ini luar biasa sekali. Tokonya memang lebih besar sedikit dari toko toko disebelahnya, tapi ramainya.... luarrrr biasa. Macam antri sembako saja layaknya. Mending kalo gratis, ini bayar. Bayar di kasir saja antri dan berjubel. Saya malas kalau suruh antri begitu, bikin vertigo saya kumat. Saya keluar dan beli di toko sebelahnya, ga pake antri.



Menara Sieger



Rencana ke Teluk Kiluan tidak jadi karena waktunya terlalu mepet. Perjalanan ke sana membutuhkan waktu sekitar 4 jam melalui jalan yang berkelok kelok, sebagian rusak dan gelap. Menurut informasi dari penduduk setempat tidak disarankan untuk melakukan perjalanan di malam hari. Sedangkan waktu yang tepat untuk melihat lumba lumba sekitar jam 6 - 8 pagi. Enaknya sih kalau ke Teluk Kiluan tuh kita menginap juga di sana ya, jadi bisa santai.  Lain kali deh kalau ada lagi kesempatan ke Lampung.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar