Kamis, 04 Agustus 2016

Liburan Murah ke Vietnam - Part 1

Dari Kuala Lumpur kami terbang ke Vietnam Selatan tepatnya Ho Chi Minh City ( HCMC ) / Saigon. Tiketnya super duper murah, cuma Rp. 150.000 saja. Koq bisa ? Ya, bisa. 
Rp. 150.000 itu sudah harga keseluruhan lho, tiket dan airport tax. Bagaimana caranya ? Ikuti saja promo free seat nya Air Asia :-)
Pertama ikuti/ daftar di AirAsia. Setelah itu pasang kuping dan mata agar tidak ketinggalan berita. Biasanya sih kalau kita sudah join di websitenya tiap kali ada promo kita secara otomatis langsung diberitahu. Biasanya diadakan sekitar bulan Juni dan akhir tahun. Nah bila ada promo langsung deh tentukan maunya kemana. Gampang kan?
Saya beli tiket ini kebetulan dapat yang murah untuk jadwal setahun kemudian. Ya ga pa pa lah. Beres dapat tiket Kuala lumpur - Saigon nah trus cari lagi deh untuk yang Jakarta - Kuala Lumpur. Tiket Jakarta - Kuala Lumpur sebenarnya sudah dapat yang murah, harganya sama Rp. 150.000 tapi waktu itu berhubung belum tau rencananya mau gimana jadi ga langsung pesan. Setelah berbulan bulan kemudian baru beli dan harganya sudah naik jadi Rp. 289.000 one way. Kebanyakan mikir ya gitu deh. Tapi dihitung hitung masih lebih murah juga sih. Total Jakarta - Kuala Lumpur - Ho Chi Minh City cuma Rp. 439.000,-. Tiket pulang waktu itu agak sedikit lebih mahal karena masih dalam rangka libur lebaran.

Hari ke 1 Ho Chi Minh City
Jam 12.10 pm pesawat kami mendarat dengan mulus di Bandara Tan Son Nhat. Airportnya lumayan besar dan ramai bingit euy. Antrian di imigrasi lumayan memakan waktu saking ramainya tapi lancar dan tertib. Setelah urusan imigrasi selesai berhubung cuma bawa ransel kami langsung menuju area keluar. Sebelum mencapai pintu keluar bandara kami menukarkan uang dulu. Banyak counter penukaran uang disana. Bisa di cek harganya antara counter yang satu dengan counter lainnya karena  mereka  masing masing memasang harga kurs penukaran mereka. Waktu itu saya menukar USD 1 = 22.280 vnd.
Tuker USD 300 sampai bingung ngitung duitnya karena dikasih pecahan dari yang 500.000 vnd, 200.000 vnd, 100.000 vnd, 50.000 vnd terus terus dan terus sampai pecahan yang terkecil 10.000 vnd. Ini duit dipakai seminggu ga habis habis hahaha....
Selesai nuker duit kami langsung menuju pintu keluar belok kanan dan  tidak jauh terlihat bus no 152 dan 109 parkir berderet. Letaknya dekat dengan Burger King. Segera saya masuk ke bus no 109. Kenapa pilih bus ini bukan bus no 152? Waktu itu saya pikir bus 109 akan lebih cepat sampai di Pham Ngu Lao street karena saya nguber waktu bus yang ke Mui ne  jam 14.00. Ternyata kalau dilihat soal waktu sih sepertinya sama saja yah ga beda jauh. Bus  no. 109 ini lewat jalan Pham Ngu Lao sehingga bila kalian booking hotel disekitar jalan ini atau Bui Vien street kalian tinggal jalan kaki sedikit saja. Sedangkan kalau bus 152 berhenti di depan Benh tanh market dan dari sana jalan ke Pham Ngu Lao street agak jauh, lebih dekat yang route bus 109. Kalau waktunya ga mepet lebih baik naik bus no 152 ongkosnya cuma 5.000 vnd. Kalau bus no 109 ongkosnya 20.000 vnd.
 Bus 109 pakai AC dan interiornya bagus, bersih dan keneknya bisa bahasa inggris. Bilang saja sama keneknya mau turun dimana nanti bus nya akan stop di titik terdekat dari tujuan kita. Begitu juga kalau mau pulang dan harus ke bandara bisa naik dari halte yang berada di sekitar jalan Pham Ngu Lao nanti mereka akan antar kita ke terminal bus di CV 23/9 park gratis. Dari terminal ini kita pindah dan  naik bus yang sama no 109 arah ke bandara.





 Bus no 152 akan mencharge koper yang kalian bawa seharga 5. 000 vnd. Gimana caranya agar tidak kena charge? Saat kalian naik ke bus jangan letakan ransel kalian di bangku. Di pangku saja. Tapi kalau kalian bawa banyak ransel kalian tetap akan di charge oleh mereka.

Panduan naik bus di Vietnam bisa baca di  sini

Bus menurunkan kami dekat persimpangan jalan Pham Ngu Lao dan De Tham street. Maksud hati mau ke Sinhtourist ketemunya malah agen bus Phuong Trang. Ya sudah akhirnya kami menggunakan jasa agen bus ini untuk menuju Mui ne dengan jam keberangkatan jam 3 sore. Tiketnya seharga 120.000 vnd lebih mahal 20.000 vnd dari harga tiket di Sinhtourist. Sambil menunggu jam keberangkatan kami makan Pho disebelah agen Sihntourist. Mahal Pho nya semangkok 60.000 vnd tapi dari sekian banyak Pho yang kami makan Pho di sebelah agen Phuong Trang itu yang paling enak. 
Jam 3 sore kami naik minivan menuju pool nya bus Phuong Trang di terminal Mien Tay dan dari situ baru kami ganti dengan bus besar berupa sleeper bus menuju Mui ne.


Perkiraan sampai di Mui ne sekitar jam 9 malam ternyata mulur sampai jam 10.45. Untung saja kami sudah booking hotel terlebih dahulu melalui Booking.com. Masalah muncul manakala kami ditanya mau check in jam berapa dan saya jawab sekitar jam 8  malam. Hoallaaaaa......
Jam 10 kami baru tiba di Phan thiet. Buru buru saya kirim email ke Hotel De Latino mengabarkan kalau kami datang terlambat.  Enaknya naik bus di HCMC tuh mereka menyediakan free wifi di bus. Untungnya staff hotel De Latino cepat merespon. Ga kebayang deh kalau malam malam  kami harus menggedor gedor pintu hotel.
Dan malam itu akhirnya kami bisa selamat tiba di Mui ne. Untungnya disebelah hotel ini masih ada agen tour and travel yang masih buka. Cepat cepat setelah urusan check in selesai saya berlari ke sebelah hotel untuk membeli tour sunrise. Keberuntungan kedua, saya ternyata mendapatkan harga yang lebih murah. Biasanya untuk tour sunrise dikenakan biaya USD 7 atau sekitar 155.000 vnd tapi malam itu saya mendapat harga cuma 120.000 vnd. Satu jeep kami hanya bertiga , saya, anak saya serta seorang gadis muda dari China, wowww....

Mui Ne

Kami dijemput di hotel sekitar jam 4.30 pagi.
Spot pertama : melihat matahari terbit di White Sanddunes.
Keberuntungan kami yang ke 3 adalah kami mendapatkan ATV dengan harga 300.000 vnd untuk berdua.
Umumnya sewa ATV 200.000 vnd per orang.







Spot ke 2 : Yellow sanddunes


Di Yellow sanddunes ini kita bisa bermain sliding board dan ada anak anak yang menyewakan sliding board seharga USD 1 untuk sekali luncur. 




Spot ke 3 : Fishing Village





 

Fishing Village merupakan kampung nelayan dimana kalau pagi tempatnya ramai sekali dengan para nelayan yang baru pulang dari menangkap ikan. Sekaligus juga banyak para penjual ikan segar. Disini sebenaranya kita bisa tuh makan ikan bakar atau hasil seafood lainnya. Ngiler liat lobster besar besar. Tapi karena ga enak hati sama temen satu jeep yang tidak tertarik untuk makan ikan bakar ya sudah kamipun ga jadi. Uughhh lobsternya mantabz broooo..... Sayang ga jadi makan :-(
 
Spot ke 4 : Fairy stream





Berhubung kami cuma bertiga tour yang seharusnya selesai jam 10 pagi jam 9  kami sudah selesai. Kami diantarkan kembali ke hotel. Mandi lalu cari tiket bus buat kembali ke HCMC. Dapat tiket bus dari Hanh cafe seharga 120.000 vnd.  Karena agen bus dan hotel cuma beda beberapa rumah saja maka kami meminta untuk dijemput di hotel. Jam 1 siang  kami dijemput dan rupanya kantor Hanh Cafe cuma sekitar 200 m saja dari lokasi hotel kami. Tau begitu kami langsung saja beli tiketnya di situ ga perlu melalui perantara agen hehe...
Jam 1.30 bus berangkat ke HCMC dan tiba di HCMC sekitar jam 7 malam. Di HCMC kami menginap semalam di Son Tung Hotel di  123  De tham street . Hotelnya keren banget, booking buat 2 orang dikasih 1 double bed dan 1 single bed. Harganya cuma Rp. 166.000. Dapat handuk yang putih bersih , dan asesoris mandi segala. Kamar mandinya juga bersih dengan kamar yang luas. Recommended banget deh nih hotel. Waktu kita minta dipesenin taxi buat  ke bandara esok harinya jam 3.45 pagi staff nya juga membantu banget . Tetap senyum walau pagi pagi buta kita grabak grubuk untuk check out. Padahal waktu booking melalui boking.com sempat ragu karena gambarnya ga meyakinkan.  Oh ya lokasinya juga bagus nih hotel, persis dipersimpangan jalan dan jalan besar pula. Sekedar tips untuk kalian yang ingin mencari hotel di HCMC usahakan cari jangan yang di gang apalagi gang kecil karena kalau perlu taxi repot parkirnya. Gimana cara tau nya di gang atau bukan? Liat saja alamatnya. Kalau misalnya 123/12 itu tandanya di gang. Jadi cari yang ga pakai garis miring. Ongkos taxi dari De tham street ke bandara 138.000 vnd.

Hanoi
Jam 6 pagi kami siap take off menuju Hanoi. Tiba di Hanoi pukul 08.00.
Sekarang dari Bandara No Bai sudah ada bus yang langsung ke daerah Old Quarter.  Bus no 86 dengan ongkos 30.000 vnd.




Bus  No. 86  warna orange. Routenya :  Noi Bai International Airport - Hanoi : Noi Bai Bus Station – International Station T2 (Lobby of first floor, arrival station) – Vo Nguyen Giap – Domestic Station T1 (Lobby of first floor, arrival station) – Nhat Tan Bridge – Long Bien Transit Point - Tran Nhat Duat – Tran Quang Khai – Trang Tien – Le Thanh Tong – Hai Ba Trung – Ngo Quyen – Ly Thuong Kiet – Le Duan – Hanoi Train Station. Perjalanan  kurang lebih 1 jam



Bus ini parkir di depan pintu keluar bandara sebelah kiri. Sebelum berangkat ke Vietnam saya mengirimkan email kepada pihak hotel menanyakan kalau naik bus 86 harus turun dimana. Dengan senang hati mereka memberi tahu saya dimana harus turun. Nah ini tips lagi , bila kalian pesan hotel secara online usahakan sebelum berangkat ke Vietnam kalian sudah mendapatkan konfirmasi tentang pesanan hotel kita. Karena saya ada baca di medsos ada pesanan yang tidak tercatat sehingga membuat kacau liburan. Dan juga harap diperhatikan adakalanya harga yang tertera belum termasuk service charge. Jadi perhatikan baik baik ada yang sudah termasuk ada juga yang belum.
Di Hanoi kami menginap di Golden Time 2 Hotel. Waktu itu dapat harganya agak mahal dibandingkan hotel lainnya Rp.790.000 untuk 3 hari. Kamarnya lumayan besar. Hotel Golden Time 1 harganya lebih murah cuma waktu itu dipikir lokasi yang Golden Time 2 lebih strategis. Padahal sih 11-12 lah.

Hari pertama di Hanoi turun hujan deras jadi  dari pagi sampai siang gak kemana mana cuma muter muter daerah Old Quarter sambil icip icip makanan dan balik ke hotel. Trus karena malas cari cari tour akhirnya kami beli paket tour ke Hoa Lu Tam coc dan Perfume Pagoda melalui Hotel @ USD 25.  Untuk  tour Hua Lu Tam Coc harga ini sudah termasuk paket naik sepeda keliling Tam Coc. Sedangkan untuk tour Perfume Pagoda harga itu tidak termasuk cable car. 
 Sebelumnya saya sudah cek di internet mengenai harga tour ini. Saya pakai  harga di Sinhtourist sebagai patokan . Begitu juga bus dari Hanoi ke Hue saya beli melalui hotel ini.
Sempat juga waktu itu ke kantornya Sinhtourist di Old Quarter untuk tanya harga tiket bus ke Hue. Wallahhh  USD 18, malah lebih mahal. Saya bilang lho koq di websitenya cuma 249.000 vnd atau USD 11 something ? Ooh itu kan belum termasuk insurance kata mbaknya. So wis lah ga jadi. Akhirnya beli di hotel dengan harga USD 14.

Sore hari hujan agak mereda dan kami sepakat untuk jalan jalan sekitar  Old Quarter dan danau Hoan Kiem Lake.


Harga buah buahan di Vietnam tergolong murah. Rambutan Rapiah 25.000 vnd/ kg. Lychee cuma 20.000 vnd/ kg ! Buahnya besar besar , segar dan manisss... Di Indo mana dapat segitu?

Ancient House
Alamat : 87 Ma may street, Hanoi.
Tiket masuk 10.000 vnd








St Joseph Cathedral


Hoan Kiem Lake diwaktu malam
 Muter muter sepanjang danau Hoan Kiem  eh ketemu gedung pertunjukan serupa Water Puppet Show  tapi bukan Thang Long Water Puppet Show. Sayangnya kami  tidak tahu dimana letak loket karcisnya.  Tanya sama petugas jaganya ga ngerti dia ngomong apa. Ini membuat kami akhirnya jadi muterin sekeliling danau Hoan Kiem. Untung saja sore hari  cuaca tidak terlalu panas. Akhirnya ketemu juga. Lokasinya berada di ujung danau Hoan Kiem dekat dengan pool electric car.
Tiket masuk 100.000 vnd dengan lama pertunjukan kurang lebih 1 jam.
Karena pertunjukan ini menggunakan bahasa aslinya tanpa ada fasilitas penterjemah jadi jalan ceritanya dikira kira saja sendiri hahaha... Kurang lebih menceritakan tentang kehidupan sehari hari masyarakat Vietnam yaitu dari menangkap ikan, piara ternak sampai menanam padi di sawah. Diiringi dengan musik yang dinamis dan lantunan merdu para penyanyinya pertunjukan ini cukup menghibur. Hebat juga pemainnya bisa menggerak gerakkan boneka dari dalam air.










Hoa Lu Tam Coc

 Hari kedua kami di Hanoi untung tidak hujan sehingga kami bisa melakukan tour ke Hoa Lu dan Tam Coc.
Dari hotel jam 08.00  kami dijemput naik minivan. Di mobil itu sudah banyak turis lain yang kebanyakan bule, cuma kami berdua yang orang Indonesia dan 2 orang lagi dari Jepang. Diperjalanan mampir ke pusat embroidery yang mana karya karya yang cantik ini dibuat oleh orang orang cacat korban perang Vietnam.




Dari pusat embroidery kami menuju Hoa Lu.










Selesai mengunjungi kuil yang ada di Hoa Lu kami melanjutkan perjalanan ke Tam Coc. 
Mampir  dulu disebuah restaurant untuk makan siang. Tour ini termasuk paket makan siang secara prasmanan,  tapi tidak termasuk minuman.
Setelah makan siang perjalanan ke Tam Coc di mulai dengan naik perahu selama kurang lebih satu jam.
Kesan kami ? PUANASSSS.......
Jujur saja kami kurang bisa menikmati perjalanan ini karena cuaca  yang sangat panas, ga bawa payung :-( ...
Saya bahkan sempat melihat kulit punggung seorang turis bule yang memakai kaos tank top terkelupas karena terik matahari.  Bisa sampai begitu. 
Buat saya  pribadi Hoa Lu Tam Coc kurang bagus, lebih bagus Perfume Pagoda.  Tapi yang mengesankan adalah perahu itu dikayuh oleh wanita dengan menggunakan kaki. Sungguh bukan pekerjaan yang ringan apalagi bagi seorang perempuan. Sebelum naik ke perahu kita sudah diwanti wanti sama tour guide nya agar selesai tour memberikan sekedar tip minimal 20.000 vnd / orang.





Selesai acara ke Tam Coc sekarang giliran naik sepeda keliling desa. Satu orang satu sepeda. Awalnya bingung juga mau arah kemana karena tour leadernya tidak ikut mendampingi. Dari bicaranya yang kadang sukar dimengerti itu sepertinya kita disuruh keliling keliling sendiri, ntar juga ujung ujung nya balik ke tempat asal. Yo wis lah. Akhirnya saya menyarankan agar kami berangkat berombongan. Mulanya sih ada 6 orang tapi ditengah jalan yang 2 orang belok ke lain arah, tinggal saya, anak saya dan 2 turis dari Belanda. 
Sampai di ujung jalan yang sepertinya buntu kami disarankan agar memarkir sepeda kami. Ongkos parkir 20.000 vnd untuk 4 sepeda. Setelah itu kami jalan kaki menaiki bukit untuk melihat temple di atas sana.



 
Perfume Pagoda

Sama seperti kemarin kami dijemput jam 08.00 dan lagi lagi mampir ke pusat embroidery.
Untuk menuju Perfume Pagoda ini jalannya sama yaitu harus naik perahu sekitar 1 jam an. Gosong gosong deh kulit.
Pemandangan sepanjang jalan menuju Perfume Pagoda sangat indah walaupun panasnya sama seperti kemarin.








Ada 2 alternative untuk sampai  ke lokasi Perfume Pagoda, naik cable car atau mendaki. Ini tabel harganya 
:


Saya memilih naik cable car pulang pergi seharga 90.000 vnd. Perjalanan dengan cable car dilakukan setelah makan siang.






Alat merokoknya orang Vietnam
Pulang dari Perfume Pagoda hujan turun dengan lebat. Waahhhhhh...... Terpaksa deh beli jas hujan 10.000 vnd. Untung beli tiket cable car nya pulang pergi coba kalo ga, wahhh gimana pulangnya tuh ? Tapi kalo awalnya terlanjur beli tiket yang one way disana ada koq loket untuk beli tiket cable car.  Perjalanan pulang dari Perfume Pagoda lagi lagi kami harus naik perahu namun kali ini agak sejuk karena hujan baru saja reda.
Sampai di dermaga seperti biasa kami memberikan tip untuk pendayung perahu cuma kali ini karena tour guidenya berbeda dengan yang kemarin dan diawal tour tidak memberitahukan apa apa kepada peserta tour sehingga ada beberapa peserta yang salah mengerti sehingga terjadi keributan kecil antara tour guide dan para pendayung perahu. 
Kami kembali menaiki mobil dan melanjutkan perjalanan pulang kembali ke hotel. Diperjalanan pulang saya menemukan hal menarik yaitu adanya kuburan di tengah sawah. Baru di Vietnam ini saya lihat orang menguburkan jasad orang yang meninggal di tengah sawah.




Hari terakhir di Hanoi kami melakukan city tour keliling Hanoi.  Hal pertama yang ingin kami lakukan adalah melihat jasad Paman Ho. 
Dari hotel kami berjalan ke arah Hoan Kiem lake dan menurut informasi kami harus naik bus no 9. Kami sudah naik ke bus nya tapi saat kami katakan kalau kami hendak ke HCM Maoseleum ternyata kondekturnya dengan bahasa tarzan mengatakan kalau kami salah naik bus dan kami diturunkan di halte bus berikutnya. Gratis. Terima kasih, Pak kondektur.
Akhirnya karena waktu berkunjung ke HCM Maoseleum sangat terbatas hanya sampai pukul 10.30 saja dan kami juga tidak tahu dimana harus naik bus maka  kami memutuskan untuk naik taxi. Murah sih  cuma 30.000 vnd saja.
Sampai di pintu gerbang HCM Maoseleum kami lihat antrian sudah bukan lagi mengular tapi menaga hahaha.... puanjaaaaaaaaaaaaaaangggggggggg. Kalau ga ingat Vietnam tuh jauh sudah pengen dibatalin saja deh. Salut buat warga Vietnam, mereka tetap setia menghormati pimpinan mereka walaupun sang pemimpin sudah tiada.  
Kami berdua berusaha mencari di mana pintu masuknya dan itupun perlu perjuangan karena selalu ditunjukkan arah yang ujung ujungnya kami jadi mengelilingi kompleks maoseleum itu. Kalau kompleksnya kecil sih ga masalah, kompleksnya itu guedeeeeenya booooo... sampai ngas nges ngos, mana puanas lageeeee. ...... Untung saja gratis ....
Untung sistem kunjungan ini tidak boleh berhenti alias pengunjung harus terus berjalan tidak boleh stop  sehingga antrian berjalan cukup cepat. Kurang lebih antri sekitar 30 menit kami tiba di bagian depan maoseleum. Dan... akhirnya kami bisa melihat jasad Paman Ho yang tengah berbaring sambil di jaga 4 orang tentara. Di tempat ini tidak boleh bawa kamera. Tapi jangan khawatir ada koq tempat penitipan kamera. Dan saking ketatnya penjagaan barang barang bawaan kita/ tas di scan terlebih dulu. Tidak boleh membawa makanan atau minuman.




Ho Chi Minh Museum




Setelah itu kami mencari tempat makan karena perut sudah teriak teriak minta diisi. Kami makan pho di seberang HCM Maoseleum. Disinilah kami tanpa sengaja bertemu dengan dua orang gadis muda yang nyambi sebagai  free tour guide. Awalnya kami menanyakan kepada pemilik kedai kemana arah menuju Hoa lo prison. Dan oleh pemilik kedai kami dikenalkan kepada tour guide ini. Kebetulan sekali mereka juga hendak ke Hoa Lo prison dan mereka berdua mengijinkan kami untuk bergabung. Adapun turis yang dipandunya berasal dari Australia. Akhirnya sepanjang hari itu kami muter muter kota Hanoi mengunjungi berbagai spot wisata secara gratis. Di Hanoi memang ada jasa penyediaan jasa tour gratis bagi para turis, salah satunya dapat kalian lihat di website mereka yaitu www.hanoikids.org
Organisasi ini mengorganisir remaja remaja di kota Hanoi untuk  memperlancar bahasa inggris dengan berinteraksi langsung dengan para turis dengan menjadi tour guide secara gratis. 
 
Nah ini Hoa Lo prison :



 




Temple of Literature







Selesai mengunjungi Temple of Literature kami kembali ke Hotel dan bersiap siap untuk melanjutkan perjalanan ke Hue.
Bus yang kami naiki adalah sleeper bus dari Camel Corp. Bus nya ada toilet di dalamnya. Bau nya rek bikin mau muntah. Tapi setelah diganjal pintunya baunya tidak lagi menyengat sehingga perjalanan bisa dilanjutkan dengan nyaman. Perjalanan dengan sleeper bus nyaman nyaman saja kalau menurut saya. Entah kalau buat bule yah karena mereka kan postur tubuhnya lebih besar dan lebih tinggi dari orang Asia pada umumnya. Tapi yang naik bus banyak juga koq malah boleh dibilang orang Asianya cuma segelintir saja. Dan malam itu beruntung sopirnya ga ugal ugalan bawa mobilnya. Semuanya berjalan lancar.

Hue

Tiba di Hue jam 8 pagi, langsung check in hotel. Kami menginap di Cherish Hotel. Habis check in langsung keliling cari motor sewaan. Dapat 100.000 vnd/ hari. Maka muter muterlah kita berdua.

Thien Mu Pagoda
 




Sungai Perfume










Imperial Hue City





Khai Dinh Tomb

Liat luarnya aja :-)
Mungkin bagi yang pernah ke Hue akan bertanya, ga ke makam para kaisar? 
Begini ceritanya :
Waktu itu kita sudah dapat sewaan motor seharga 300.000 vnd untuk 2 motor. Perjanjiannya harga itu sudah termasuk 1 orang sebagai petunjuk jalannya plus bensin dan bebas biaya masuk ke 3 makan Kaisar. Tapiiii... setelah sepakat  eehh drivernya bilang kalau kami harus isiin bensinnya  dulu seharga 30.000 vnd. Lhaaa tadi bilangnya sudah all in koq sekarang berubah? Sebenarnya uang 30.000 vnd tidak terlalu besar tapi karena kami mungkin terpengaruh cerita dari blog lain yang katanya di Vietnam banyak scam akhirnya kami membatalkan perjanjian tersebut dan hanya sewa 1 motor saja.  Kami takut ditipu. 
Dengan motor sewaan itu kami memang pergi ke makam tersebut dan ternyata untuk masuk biayanya sebesar 100.000 vnd. Karena makamnya ada 3 yaa dikali saja 3 dan dikali  lagi 2 total 600.000 vnd. Mahal, ga jadi masuk, liat depannya aja  hahaha ....
Kami sendiri ga yakin kalau harga sewa motor 300.000 vnd itu  bisa masuk  ke lokasi tanpa bayar lagi.
Untuk sewa motor di Hue sangat mudah. Saat turun dari bus saja akan banyak tukang ojek yang menawarkan motornya. Di hotel juga ada tapi harganya lebih mahal. Lebih baik cari sendiri, banyak koq di pinggir pinggir jalan atau di rumah makan.

Malamnya kami makan malam di Cherish Restaurant Hue sambil merayakan keberhasilan Daniel menembus UMPTN SMB ITB.
Makan ala raja ini bisa dibaca di sini
 

Congratz Daniel. Good Luck son !
Esok paginya kami terbang dengan pesawat Vietjet menuju Saigon.
Sampai jumpa di Saigon.....


Liburan Murah ke Vietnam - Part 2























































Tidak ada komentar:

Posting Komentar